Ijeck: Kemen-PU dan Kemenhub Sudah Cukup Matang Persiapkan Nataru di Kalbar
Anggota Komisi V DPR RI, Musa Rajekshah (tengah), saat mengikuti pertemuan di Qubu Resort, Pontianak, Kalimantan Barat. Foto: Aaron/vel
PARLEMENTARIA, Pontianak - Anggota Komisi V DPR RI, Musa Rajekshah, melakukan kunjungan kerja reses ke Kalimantan Barat untuk meninjau persiapan infrastruktur transportasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kunjungan ini mencakup peninjauan jalur transportasi darat, pelabuhan, dan bandara guna memastikan kesiapan layanan bagi masyarakat selama periode liburan.
Ia menyampaikan bahwa persiapan yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sudah cukup matang. Di pelabuhan, menurutnya, layanan peti kemas dan jalur transportasi menunjukkan perbaikan signifikan. Sementara itu, persiapan di bandara juga dianggap telah sesuai dengan standar kebutuhan masyarakat menjelang Nataru.
“Kami melihat perubahan layanan di pelabuhan dan jalur transportasinya semakin baik. Begitu pula di bandara, persiapan Nataru telah matang. Harapannya, penyempurnaan terus dilakukan dari tahun ke tahun,” ujar Musa kepada Parlementaria setelah melakukan pertemuan di Qubu Resort, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (6/12/2024).
Di sisi lain, pria yang lebih dikenal dengan sapaan “Ijeck” ini juga menyoroti permasalahan jalan di Kalimantan Barat yang sering tergenang air saat curah hujan tinggi. Ia mendorong Kementerian PU untuk melakukan perbaikan jangka panjang agar masalah serupa tidak berulang.
“Kami harap perbaikan infrastruktur tidak hanya untuk penyelesaian sesaat, tetapi untuk jangka panjang. Anggaran yang dikeluarkan harus efektif dan tidak berulang-ulang di tempat yang sama. Kolaborasi antar kementerian juga penting untuk meningkatkan sarana dan prasarana jalan bagi masyarakat,” ungkap Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Ijeck juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir dan longsor. Ia meminta agar langkah mitigasi dilakukan sebelum bencana terjadi, bukan hanya merespons setelah kejadian.
“Kita tahu cuaca ekstrem akan terus terjadi. BMKG dan Basarnas pasti mempersiapkan diri, tetapi yang penting adalah upaya pencegahan. Daerah rawan banjir dan longsor harus diberi perhatian khusus. Misalnya, membangun tembok penahan, meninggikan lahan, atau jika perlu, merelokasi pemukiman yang rentan,” tambahnya.
Mantan Wakil Gubernur Sumut itu juga menegaskan bahwa Komisi V DPR RI akan terus mendorong pembangunan infrastruktur yang tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak cuaca ekstrem.
“Kami ingin penanganan dilakukan secara komprehensif. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban karena penanganan yang bersifat reaktif. Harus ada perencanaan yang matang untuk melindungi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tutup Musa.
Dengan berbagai langkah dan rekomendasi yang diberikan, diharapkan infrastruktur di Kalimantan Barat dapat mendukung mobilitas masyarakat secara optimal selama Nataru dan mengurangi dampak bencana yang kerap terjadi akibat cuaca ekstrem. (aar/rdn)